Pendidikan Quotes
Quotes tagged as "pendidikan"
Showing 1-30 of 98

“Kamu calon konglomerat ya, Kamu harus rajin belajar dan membaca, jangan ditelan sendiri. Berbagilah dengan teman-teman yang tak mendapat pendidikan.”
―
―
“Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti juga, anak-anak yang tidak terdidik di Republik ini adalah "dosa" setiap orang terdidik yang dimiliki di Republik ini. Anak-anak nusantara tidak berbeda. Mereka semua berpotensi. Mereka hanya dibedakan oleh keadaan.”
― Indonesia Mengajar
― Indonesia Mengajar

“Sekolahpun keliru bila ia tidak tahu diri bahwa peranannya tidak seperti yang diduga selama ini. Ia bukan penentu gagal tidaknya seorang anak. Ia tak berhak menjadi perumus masa depan.”
― CATATAN PINGGIR 2
― CATATAN PINGGIR 2

“Mereka tahu hasil 2 + 2 = 4 tapi tak tahu mengapa 2 x 2 juga sama dengan 4.”
― CATATAN PINGGIR 3
― CATATAN PINGGIR 3
“Anak-anak muda jaman sekarang itu lucu dan agak susah dimengerti. Mereka cukup bersemangat membuat berbagai macam proposal untuk kegiatan organisasi yang mereka ikuti. Tapi proposal hidup yang berisi visi dan strateginya meraih mimpi, justru lupa mereka buat sendiri.”
―
―

“Keadaan universiti-universiti di negara-negara Islam yang mengajar agama dan tamadun Islam telah menjadi amat lemah kerana ketiadaan koleksi perpustakaan yang lengkap, program akademik kukuh, penyeliaan serius dan bersifat terlalu berpihak kepada politik. Segelintir institusi pengajian tinggi yang baik, dirosakkan oleh perasaan hasad, dengki dan fikiran sempit.”
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
― Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer
“Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
―
―
“Ketika kami tidak mengerjakan ujian dengan baik, guru akan mencerca kami, dan mengeluh bahwa ia mengajar kelas berisi siswa-siswa idiot yang tidak berguna. Guru, seharusnya Anda tidak meremehkan kami, karena kegagalan kami adalah awal keberhasilan”
―
―

“Sebagian besar pengetahun kita agaknya memang tidak berdasar pada penalaran ataupun eksperimen, melainkan, pada otoritas. Dan ketika segala gelar disebut dan stempel keahlian diterakan, ilmupun tak lagi dilihat sebagai proses, melainkan sabda. Kekuasaannya semakin besar, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menggampangkan, memendekkan, menjustai. Kemudian lahirlah tahayul.”
― CATATAN PINGGIR 2
― CATATAN PINGGIR 2

“Menghafal adalah cara yang susah payah untuk mengkoleksi informasi. Tapi dalam proses itu sesungguhnya kita tak dilatih menggunakan informasi itu buat memecahkan persoalan.”
― CATATAN PINGGIR 3
― CATATAN PINGGIR 3

“Ada persamaan antara penemu alat-alat dan seorang penyusun konsep-konsep fisika : mereka bermula dari kebebasan jiwa, dan berlanjut dalam kreasi. Kedua-duanya menolak pengekangan. Keduanya melintasi tabu (page 88)”
― CATATAN PINGGIR 2
― CATATAN PINGGIR 2
“Pemansuhan PPSMI bukan keputusan politik, tetapi ia sebaliknya memerlukan iltizam politik atau political will yang sangat tinggi untuk dilaksanakan.”
― Sudut Pandang Muhyiddin Yassin
― Sudut Pandang Muhyiddin Yassin

“Berbicara ekstrem agar jelas, dapat dikatakan bahwa universitas-universitas maupun sekolah-sekolah lanjutan atas boleh bermutu rendah atau bobrok, akan tetapi sekolah atau lebih tepat pendidikan dasar jangan! Kalau dunia sekolah dasar rendah mutunya, maka segala-galanya yang nanti akan dibangun di atasnya, di perguruan menengah maupun tinggi, akan serba goyah dan hancur berpuing-puing.”
― Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
― Pasca-Indonesia Pasca-Einstein
“Jadilah sarjana yang sujana. Karena derajat sarjana mungkin hanya menjadi bekal dalam surat lamaran, sedang derajat sujana adalah bekalmu untuk kehidupan.”
―
―
“Jadilah sarjana yang sujana. Karena derajat sarjana mungkin hanya menjadi bekalmu dalam surat lamaran, sedang derajat sujana adalah bekalmu untuk kehidupan.”
―
―
“Perlu kejelasan lagi filosofi pendidikan. Ada tiga pendekatan, kembalikan pendidikan ke akarnya, kekuatannya, jangan hanya di Senayan, Pusat, agar kekuatan pendidikan tak tercabut dari masyarakat. Ini yang harus dilihat. Pendidikan berada di masyarakat, menjadi institusi yang berada di tengah masyarakat.”
― Meluruskan Arah Pendidikan
― Meluruskan Arah Pendidikan
“Pendidikan seharusnya jangan terlalu banyak berbicara tentang ranking, akreditasi, dan prestasi. Pendidikan seharusnya lebih banyak berbicara tentang manusia, nilai-nilainya, prinsip-prinsipnya, serta ideologinya.
Kita ini mendidik manusia, bukan mendidik piala”
―
Kita ini mendidik manusia, bukan mendidik piala”
―
“Pendidik yang pintar akan membangkitkan rasa ingin tahu, pendidik yang sok pintar akan mematikan rasa ingin tahu”
―
―
“Pendidikan yang tidak berasaskan pada ketaqwaan dan nilai-nilai hanya akan menjadi bom waktu bagi masa depan bangsa”
―
―

“Hubungan orangtua dan anak bukan datang semata-mata karena hubungan darah, tapi datang dari kesediaan dan kesadaran kita untuk membayar hutang kehidupan yang Tuhan berikan. Kata Gibran, anak kita bukanlah milik kita, mereka tidak berhutang apapun kepada kita, tapi berhutang kepada masa depan mereka masing-masing. Jadi jangan mengeksploitasi anak karena alasan mereka berhutang hidup sehingga boleh dipaksa patuh dan berbakti. Perintah Tuhan untuk berbakti kepada orangtua bukan alat untuk menuntut anak untuk berbakti, tapi tuntutan kepada diri untuk memberikan contoh bakti kepada orangtua sendiri. Anak-anak melihat tauladan, dan di atas semua, mereka bisa memberikan cinta selama mereka mendapatkan cinta.”
― Pendidikan Keluarga Kami
― Pendidikan Keluarga Kami

“Belakangan saya ketahui bahwa mengasuh anak adalah seni. Kita tidak bisa hanya mencontoh apa yang ada dalam buku atau seminar. Jika apa yang dicontohkan dalam teori tidak bekerja, perlu ada modifikasi dan penyesuaian. Buku-buku parenting bukan manual book yang harus diterapkan dengan presisi karena kita berhadapan dengan mamalia kompleks dengan tingkat intelegensi yang tinggi, sehingga terkadang diperlukan penyesuaian tergantung keadaan. Hal itu juga membuat kita tidak mudah putus asa hanya karena satu cara tidak bisa diterapkan. Selama prinsip, nilai utama atau tujuannya sama, cara yang dilakukan boleh berbeda-beda. Cara yang beragam itulah yang didapat lewat pengalaman, dan untuk yang satu itu saya selalu pada kondisi terus belajar.”
― Pendidikan Keluarga Kami
― Pendidikan Keluarga Kami

“Untuk menjadi bahagia kita tidak butuh merebutnya dari orang lain. Kita tidak perlu berebut kebahagiaan karena ia bukanlah kompetisi yang jika seseorang sudah dapat, maka orang lain akan kehilangan. Jika mereka menang maka kamu kalah. Tidak seperti itu. Bahagia bukan tentang mengambil semuanya dan tidak menyisakan untuk orang lain. Kita bisa menempuh cara masing-masing untuk bahagia.”
― Pendidikan Keluarga Kami
― Pendidikan Keluarga Kami

“Jika ada perselisihan, kami bicarakan dan cari jalan tengah untuk menghindari pertengkaran di depan anak-anak. Hal ini penting karena riset menemukan bahwa ketika orangtua sering bertengkar di depan anak, stress yang dirasakan orangtua bisa dirasakan anak dan mempengaruhi perkembangan otak mereka. Sebaliknya jika mereka sering melihat kasih sayang yang ditunjukkan ayah-ibunya, ada pembentukan neuron di otak mereka. Jadi keliru jika mengatakan satu-satunya yang terpenting adalah hubungan orangtua dengan anak, karena kesuksesan anak dalam hal kognitif dan emosional bukan ditentukan berdasarkan secure attachment antara ibu dan anak, tapi secure attachment antara ayah-ibunya.”
― Pendidikan Keluarga Kami
― Pendidikan Keluarga Kami

“Bagaimanapun anak berkembang dengan rasa cinta dan contoh hubungan terdekat yang mereka lihat setiap hari adalah hubungan ayah-ibunya. Hubungan tersebut yang akan jadi pola ketika mereka bersosialisasi nanti.”
― Pendidikan Keluarga Kami
― Pendidikan Keluarga Kami

“Lalu apalah gunanya belajar, menguras energi dan pikiran dan juga waktu, kalau kemudian tidak mendapatkan apa apa selain selembar ijazah. Ini lebih dari sekedar ironi, banyak orang telah menghabiskan biaya sekolah hingga berjuta juta Rupiah, dan masih saja tak tahu apa yang jadi motif dan tujuan hidupnya.
Anehnya lagi, sering sekali aku bertemu dengan orang orang seperti itu dalam pekerjaanku sebagai HRD. Orang orang yang setiap kali aku tanya, "Apa tujuanmu melamar?" Mereka hanya bisa menjawab, karena sedang butuh pengalaman dan pekerjaan. Tak kurang dan tak lebih. Lalu, bagaimana aku bisa menerima orang orang serupa itu?”
―
Anehnya lagi, sering sekali aku bertemu dengan orang orang seperti itu dalam pekerjaanku sebagai HRD. Orang orang yang setiap kali aku tanya, "Apa tujuanmu melamar?" Mereka hanya bisa menjawab, karena sedang butuh pengalaman dan pekerjaan. Tak kurang dan tak lebih. Lalu, bagaimana aku bisa menerima orang orang serupa itu?”
―

“Dari semua jenis pendidikan yang kita kenal dalam peradaban manusia, maka penanaman rasa kasih sayang, cinta dan keharmonisan dalam keluarga adalah salah satu nilai yang paling penting.”
―
―

“Seperti yang sering saya sampaikan, pendidikan adalah sebuah metode untuk mengantarkan murid mengingat-ingat apa yang harus dia ingat, dan mungkin, di satu pihak, melupakan apa yang harus dilupakan --misalnya dendam, sakit hati, dan bermacam-macam urusan lainnya. (h.16)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Saya paham Nyonya penasaran dengan cara saya mengajar, tapi berdasarkan pengalaman saya, setiap ada sang ibu di sekitarnya, anak-anak akan berusaha menyenangkan Ibu mereka. Karena itu, kualitas belajar mereka akan menurun. Kasus ringannya seperti mereka tidak berani mengungkapkan isi hati dengan jujur. Kasus yang lebih parah, mereka jadi sok tahu padahal tidak tahu apa-apa, semua karena takut ibu mereka marah. Bukankah Nyonya rela mengupah guru les supaya anak Nyonya punya mutu pendidikan yang lebih baik? Jadi mohon maaf, apakah boleh minta Nyonya untuk pindah ke tempat yang agak jauh?”
― On Children
― On Children
“Anak yang pintar hanya diukur dari nilai matematika 9, fisika 9, kimia 9. anak yang pandai berhitung selalu disebut pintar. lalu bagaimana dengan anak yang bisa memainkan alat musik? anak yang bisa menanam? anak yang bisa menari? anak yang bisa melukis? anak yang bisa bermain bola? Sistem pendidikan negara ini hanya menciptakan anak pintar, tapi membunuh anak-anak berbakat.”
―
―
All Quotes
|
My Quotes
|
Add A Quote
Browse By Tag
- Love Quotes 99k
- Life Quotes 77k
- Inspirational Quotes 74k
- Humor Quotes 44k
- Philosophy Quotes 30k
- Inspirational Quotes Quotes 27.5k
- God Quotes 26.5k
- Truth Quotes 24k
- Wisdom Quotes 24k
- Romance Quotes 23.5k
- Poetry Quotes 22.5k
- Death Quotes 20.5k
- Life Lessons Quotes 20k
- Happiness Quotes 19k
- Quotes Quotes 18k
- Faith Quotes 18k
- Hope Quotes 18k
- Inspiration Quotes 17k
- Spirituality Quotes 15.5k
- Religion Quotes 15k
- Motivational Quotes 15k
- Writing Quotes 15k
- Relationships Quotes 14.5k
- Life Quotes Quotes 14.5k
- Love Quotes Quotes 14.5k
- Success Quotes 13.5k
- Time Quotes 12.5k
- Motivation Quotes 12.5k
- Science Quotes 12k
- Motivational Quotes Quotes 11.5k